Cara Membedakan Rasa Cemas yang Wajar dan Tidak Wajar

Membedakan cemas wajar (normal) dan cemas tidak wajar (potensi gangguan) bisa dilihat dari beberapa aspek kunci.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Situasi : Presentasi di kantor.

Wajar : Gugup 1-2 hari sebelumnya, sulit tidur semalam, tangan berkeringat saat mulai. Setelah selesai, rasa cemas hilang.

Tidak Wajar : Panik berhari-hari sebelumnya, mual/muntah, menolak presentasi (sampai kena masalah kerja), terus cemas seakan performanya buruk padahal sudah selesai.

Situasi : Naik transportasi umum.

Wajar : Tidak nyaman tapi masih bisa naik, waspada terhadap lingkungan.

Tidak Wajar :
Menolak total naik transportasi umum (takut panik/sesak), memilih jalan kaki sangat jauh atau mengurung diri di rumah.

Segera cari bantuan profesional, jika :

  • Cemas menguasai hidupmu hingga sulit bekerja, belajar, atau bersosialisasi.
  • Menghindar menjadi strategi utama, membatasi ruang gerakmu.
  • Mengalami serangan panik berulang (sesak, jantung berdebar kencang, takut mati).
  • Gejala fisik berat (insomnia kronis, sakit perut terus-menerus) tanpa sebab medis jelas.
  • Ada pikiran menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Apa yang Harus Dilakukan?

  • Cemas wajar. Kelola dengan teknik relaksasi (napas dalam, meditasi), olahraga teratur, tidur cukup, bicara pada orang terpercaya.
  • Cemas tidak wajar (gejala alarm). Konsultasi ke profesional kesehatan mental. Mereka bisa mendiagnosis apakah ini gangguan kecemasan atau tidak.

Merasa cemas adalah hal yang wajar. Yang membedakan adalah sejauh mana ia mengontrol hidupmu atau kamu yang mengontrolnya. Jika cemas sudah jadi penghalang untuk hidup yang kamu inginkan, jangan ragu minta bantuan profesional.

#cemas #kecemasan #gangguankecemasan #psikolog

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *