TIPS & TRICKS PENGASUHAN ANAK DISABILITAS

Pola asuh yang baik dapat diterapkan oleh orangtua kepada anak disabilitas, sebelum menerapkan kepada anak orangtua sebaiknya mendapatkan dukungan yang besar dari keluarga dan lingkungan sekitar. Support dari keluarga maupun lingkungan sekitar menjadi kekuatan agar orangtua dapat yakin dan percaya diri untuk memberikan pengasuhan yang baik kepada anak disabilitas. Berikut tips dan trick untuk pengasuhan anak disabilitas :

  • Memenuhi kebutuhan psikologis anak. Kebutuhan untuk merasa dicintai, diterima, dan dihargai, serta kebutuhan psikologis lainnya.
  • Mengarahkan, mendampingi, dan menjaga keselamatan anak. Mereka membutuhkan bantuan dan perawatan untuk menghindari  cedera atau ancaman keamanan lainnya.
  • Membangun rasa percaya diri pada anak. Orang tua juga perlu sering memberikan apresiasi atas setiap keberhasilan yang telah diperoleh anak. Orang tua perlu mengajak dan mendorong anak untuk bersosialisasi.
  • Memberikan anak kemampuan untuk berkembang sesuai dengan potensinya. Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak dan memfasilitasinya dengan hal-hal atau perlengkapan yang dapat menunjang kemampuannya.

Mengembangkan religius anak. Religius atau rasa beragama merupakan potensi manusia yang perlu diberi kesempatan untuk dikembangkan. Pada saat anak sadar akan kondisinya yang berbeda dengan anak normal, keyakinan akan takdir akan membantunya untuk menerima kondisinya dengan ikhlas.

Share

TIPS MENGATASI EMOSI

Dalam poster yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ini menjelaskan tentang pengertian emosi dan cara-cara mengatasi serta mengendalikan emosi. Poster ini terdapat dalam brosur Media Kit Kesehatan Jiwa Kemenkes yang diunggah pada 11 April 2017 dan dapat diunduh di laman resmi Kemenkes dalam bentuk file ZIP, brosur tersebut berisi beberapa poster tentang tips dan saran dalam menjaga kesehatan jiwa. Poster ini berisi sebagai berikut:

  1. Pengertian Emosi

Dalam poster ini, emosi dijelaskan sebagai suatu bentuk perasaan berupa reaksi seseorang terhadap suatu keadaan. Emosi dapat berupa emosi yang menyenangkan (suka cita, bahagia, cinta, dan tawa) maupun yang tidak menyenangkan (marah, takut dan cemas).

  • Tips Mengatasi dan Mengendalikan Emosi

Dalam poster ini, disajikan tips dan langkah-langkah mengatasi serta mengendalikan berbagai macam emosi, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Langkah-langkah mengatasi emosi.
  2. Langkah-langkah mengatasi kemarahan
  3. Meredakan kemarahan
  4. Melampiaskan emosi dan menangis
  5. Mengatasi tegang dan ketakutan
  6. Mengatasi ketakutan untuk mengungkapkan emosi kepada orang tua
  7. Mengendalikan amarah
  8. Langkah-langkah agar tetap tenang
  • Yang perlu diingat dalam mengendalikan emosi

Dalam poster ini juga dijelaskan hal penting mengenai pengendalian emosi, seperti faktor yang mempengaruhi pengendalian emosi dan faktor yang mempengaruhi ekspresi emosi atau perilaku yang berhubungan dengan emosi tertentu.

#emosi

#kemarahan

#tegang

#amarah

Share

KENALI GEJALA STRES PADA ANAK

Seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres lho. Dan seringkali mereka nggak bisa mengungkapkan kondisi ini dan lebih sering menunjukkannya dengan perilaku.

Gejala Stres Pada Anak

Apa saja gejala stres yang biasa terjadi pada anak?

Berikut lima gejala yang sering terjadi pada anak saat mengalami stres :

  1. JADI SUKA MENYENDIRI
    Jika sebelumnya anak terlihat ceria dan membuka diri untuk bergaul, tiba-tiba anak berubah menjadi lebih sering menyendiri dan menghindari kegiatan bersama, kemungkinan besar ada sesuatu yang membuat anak menjadi stres.
  2. PERUBAHAN NAFSU MAKAN
    Anak menjadi semakin banyak makannya atau justru keinginannya untuk makan menjadi berkurang tidak seperti biasanya, bisa jadi tanda bahwa anak sedang mengalami stres.
  3. MUNCUL PERILAKU NEGATIF
    Munculnya perilaku anak yang menjadi sulit diatur, keras kepala, suka membantah, menjadi lebih rewel adalah gejala stres yang juga bisa diamati orang tua. Perilaku-perilaku negatif ini jika tidak disadari orang tua, malah menimbulkan masalah baru bagi anak. Anak bisa saja malah mendapatkan hukuman, karena orang tua merasa tidak dipatuhi. Hal ini akan membuat anak menjadi semakin stres.
  4. MUDAH TERSINGGUNG
    Perubahan stabilitas emosi menjadi lebih mudah marah atau kesal pada hal-hal yang biasanya tidak mengganggu anak, menjadi salah satu gejala stres yang harus diperhatikan oleh orang tua. Coba perhatikan ledakan-ledakan amarah anak, bisa jadi sebenarnya hal tersebut adalah bentuk luapan emosi anak yang sedang stres.
  5. KEMUNDURAN KEMAMPUAN
    Menurunnya kemampuan anak, bisa jadi salah satu dari tanda anak sedang stres. Misalnya, konsentrasinya yang menurun saat belajar sehingga mempengaruhi nilai-nilai pelajarannya. Atau bisa juga terjadi pada anak yang sebelumnya sudah berhasil toilet training, tiba-tiba menjadi sering mengompol lagi.

Yuk, kenali gejala stres pada anak sedini mungkin agar kondisi stres yang ia alami tidak berkepanjangan yang bisa mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.

#parenting #parentingtips #kesehatanmental #sehatmental #kesehatananak #perkembangananak #anaksehat #psikologanak #psikologi #psikolog #mariaulfahpsikolog

Share

5 Tips Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Anak

1. Sebelum mengajarkan anak untuk lebih percaya diri, kita sebagai orang tua yang pertama kali menyakinkan diri kita sendiri bahwa anak kita bisa melakukan banyak hal dengan baik. Kekuatan pikiran kita, mendorong anak menjadi lebih percaya diri dalam menguasai berbagai hal dengan mudah.

2. Berikan anak kesempatan untuk belajar sedini mungkin, bahkan saat Ia belum mampu melakukannya dengan sempurna. Misalnya menyuap makanannya sendiri meskipun masih berantakan, mengikat sepatunya sendiri meskipun masih belum tepat, atau memakai baju sendiri meskipun masih terbalik.

3. Selalu berikan kata-kata positif untuk anak-anak kita. Coba bisakan anak untuk mengganti kata “aku tidak bisa” menjadi “aku belum bisa dan terus belajar”. Dengan demikian, akan mendorong anak untuk terus mencoba dan tidak mudah menyerah.

4. Hindari kata-kata yang bersifat menjatuhkan dengan harapan Ia akan menjadi lebih baik, seperti “begini saja tidak bisa”. Kata-kata yang kita keluarkan adalah do’a, saat kita memberikan label negatif untuk anak, hal ini hanya akan membuat Ia merasa seperti yang kita katakan.

 

Gali dan kembangkan potensi yang Ia miliki dengan memberinya tempat untuk Ia belajar. Misalnya les menari, les musik, olahraga, atau melukis. Saat anak memiliki suatu keahlian, maka Ia akan menjadi lebih percaya diri terutama dalam lingkungan sosial.

Share