TIPS & TRICKS PENGASUHAN ANAK DISABILITAS

Pola asuh yang baik dapat diterapkan oleh orangtua kepada anak disabilitas, sebelum menerapkan kepada anak orangtua sebaiknya mendapatkan dukungan yang besar dari keluarga dan lingkungan sekitar. Support dari keluarga maupun lingkungan sekitar menjadi kekuatan agar orangtua dapat yakin dan percaya diri untuk memberikan pengasuhan yang baik kepada anak disabilitas. Berikut tips dan trick untuk pengasuhan anak disabilitas :

  • Memenuhi kebutuhan psikologis anak. Kebutuhan untuk merasa dicintai, diterima, dan dihargai, serta kebutuhan psikologis lainnya.
  • Mengarahkan, mendampingi, dan menjaga keselamatan anak. Mereka membutuhkan bantuan dan perawatan untuk menghindari  cedera atau ancaman keamanan lainnya.
  • Membangun rasa percaya diri pada anak. Orang tua juga perlu sering memberikan apresiasi atas setiap keberhasilan yang telah diperoleh anak. Orang tua perlu mengajak dan mendorong anak untuk bersosialisasi.
  • Memberikan anak kemampuan untuk berkembang sesuai dengan potensinya. Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak dan memfasilitasinya dengan hal-hal atau perlengkapan yang dapat menunjang kemampuannya.

Mengembangkan religius anak. Religius atau rasa beragama merupakan potensi manusia yang perlu diberi kesempatan untuk dikembangkan. Pada saat anak sadar akan kondisinya yang berbeda dengan anak normal, keyakinan akan takdir akan membantunya untuk menerima kondisinya dengan ikhlas.

Share

JENIS PENYAKIT MENTAL

Gangguan mental atau jiwa, adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis). Gangguan ini bisa ringan hingga parah, yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini termasuk melakukan kegiatan sosial, pekerjaan, hingga menjalani hubungan dengan keluarga. Meski rumit, gangguan kesehatan mental termasuk penyakit yang dapat diobati. Bahkan, sebagian besar penderita mental disorder masih dapat menjalani kehidupan sehari-hari selayaknya orang normal. Namun, pada kondisi yang lebih buruk, seseorang mungkin perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit untuk menangani kondisinya. Tak jarang, kondisi ini pun dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri kehidupannya.

Berikut ini merupakan penyakit mental, yaitu:

  1. Anxiety, yaitu kecemasan yang berlebihan akan suatu hal tentang masa depan, menimbulkan perasaan bersalah, menyebabkan stres. Tanda-tandanya yaitu sulit berkonsentrasi, merasa khawatir setaip saat, sering merasa gelisah saat tidur.
  2. Ocd (obsesive compulsiv disorder), yaitu pikiran cemas yang tidak masuk akal, mengakibatkan perilaku yang berulang-ulang. Tanda-tandanya yaitu selalu merasa cemas, sering ketakutan secara berlebihan, menghilankan rasa cemas dengan melakukan hal berulang kali agar lega.
  3. Bipolar, yaitu menyerang kondisi pikiran seseorang yang menyebabkan perubahan suasana hati dan sikap secara tiba-tiba. Tanda-tandanya yaitu, merasa gembira dan sedih berlebihan, emosi mudah terpancing, berbicara sangat cepat.
  4. Eating disorder, yaitu gangguan tingkah laku pola makan seperti anoreksia dan bulimia. Anoreksia adalah obsesi berat badan kecil hingga rela kelaparan. Bulimia adalah kelainan yang membuat seseorang memuntahkan makanan setelah dikonsumsi agar berat badan tidak berubah. Tanda-tandanya yaitu tidak nafsu makan, selalu merasa dirinya gemuk, memuntahkan makanan setelah makan.
  5. Skizofrenia, yaitu gangguan mental kronis yang menyerang pikiran, menyebabkan halusinasi, delusi dan perubahan perilaku secara ekstrim. Tanda-tandanya yaitu emosi datar dan sulit ditebak, meracau saat berbicara, sulit membedakan pikiran dan kenyataan.
  6. Depresi yaitu gangguan suasana hati yang dapat berpengaruh terhadap pola pikir dan perasaan. Tanda-tandanya yaitu sering merasa sedih, merasa tidak berguna, menyalahkan diri sendiri.

#penyakitmental

#depresi

#skizofrenia

#eatingdisorder

#bipolar

#ocd

#anxiety

Share

DAMPAK NEGATIVE PENYANGKALAN (DENIAL) MENGENAI TUMBUH KEMBANG ANAK

Saat anak mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya apa yang dapat orang tua lakukan ?. Menerima dan memahami bahwa anak memerlukan bantuan orang tuanya untuk mencari alternative terapi atau penanganan para ahli yang tepat. Dan yang paling penting dari semua itu : Orang tua menerima kekurangan anak dan berpikiran bahwa anak membutuhkan bantuan secepatnya dari ahlinya untuk menunjang tumbuh kembangnya.

TIDAK ADA GUNANYA ORANG TUA MELAKUKAN PENYANGKALAN (DENIAL) sebagai contoh “anakku ngak kenapa-kenapa”/ “anakku baik-baik saja”, padahal jauh dilubuk hatinya ia dapat melihat dan merasakan anaknya mengalami hambatan secara psikologis.Jika orang tua masih saja melakukan penyangkalan (Denial), bagaimana bisa untuk segera berbenah diri dan bagaimana bisa anak mendapatkan bantuan yang tepat ?

Kunci keberhasilan sebuah terapi ternyata bukan dari penanganan yang diberikan oleh Psikolog, Dokter ataupun Terapis, Tetapi dukungan, keterbukan dan tidak adanya penyangkalan atau penolakan dari orang tuanya.

Pahami dan cermati, apakah anak sudah melewati setiap tahapan tumbuh kembangnya dengan tepat sesuai dengan usianya, yaitu erkembangan fisik, kognitif (berfikir), bicara, perilaku dan social.

Apabila melihat adanya keterlambatan atau hambatandari tumbuh kembang anak, akui dan cari bantuan ahli secepatnya atau sesegera mungkin.

Akhirnya, semoga kita semua dapat menjadi orang tua yang amanah dalam menjaga titipan-Nya.

Share