
Sangat disarankan untuk memberikan jarak antara minum susu dan minum obat, biasanya sekitar 1-2 jam.
Berikut adalah penjelasan lebih detailnya:
Mengapa Harus Ada Jarak?
Alasan utamanya adalah karena kalsium dan protein yang terkandung dalam susu dapat berinteraksi dengan zat tertentu dalam obat. Interaksi ini dapat menyebabkan beberapa hal seperti berikut ini :
Mengganggu Penyerapan Obat
Kalsium dapat mengikat diri dengan senyawa tertentu dalam obat (seperti antibiotik golongan tetrasiklin dan kuinolon, serta obat tiroid) di dalam saluran pencernaan. Hal ini membentuk senyawa yang tidak dapat diserap oleh usus, sehingga efektivitas obat menurun drastis.
Memperlambat Kerja Obat
Susu dapat memperlambat laju pengosongan lambung, yang berarti obat lebih lama sampai ke usus untuk diserap. Ini bisa menunda efek obat.
Menetralisir Asam Lambung
Beberapa obat membutuhkan lingkungan asam di lambung untuk bekerja optimal. Susu dapat menetralisir asam lambung sehingga mengganggu proses ini.
• Air Putih adalah yang Terbaik
Sebagai aturan umum, air putih adalah pilihan terbaik untuk minum obat hampir semua jenis.
• Ada Pengecualian
Beberapa obat justru disarankan diminum dengan makanan (termasuk susu) untuk mengurangi iritasi pada lambung, seperti obat anti-inflamasi non-steroid (contoh: Ibuprofen). Namun, ini pun harus sesuai anjuran dokter atau apoteker.
• Baca Brosur Obat
Selalu baca informasi pada kemasan atau brosur obat yang menyertakan aturan minum.
• Konsultasi dengan Dokter/Apoteker
Jika ragu, tanyakan langsung kepada dokter atau apoteker yang meresepkan obat tentang aturan minum yang tepat.
KESIMPULAN
Untuk memastikan obat yang Anda minum bekerja dengan efektif dan aman, beri jarak minimal 1-2 jam antara minum susu (atau produk olahannya seperti yogurt dan keju) dengan minum obat. Gunakan air putih untuk membantu menelan obat.

#tipskesehatan #tips #edukasikesehatan #aturanobat
