
Dalam psikologi, tes IQ untuk dewasa (seperti WAIS – Wechsler Adult Intelligence Scale) tidak memiliki “tahapan” dalam artian perkembangan seperti pada anak-anak, tetapi lebih mengacu pada prosedur administrasi dan komponen strukturnya. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur dan alur umum pelaksanaan tes IQ dewasa:
1. Tes Individual vs. Kelompok
- Tes Individual: Dilakukan satu-satu dengan psikolog (contoh: WAIS, Stanford-Binet). Lebih akurat dan mencakup aspek kognitif komprehensif.
- Tes Kelompok: Diberikan ke banyak orang sekaligus (contoh: Wonderlic, CFIT). Biasa digunakan untuk seleksi massal, tetapi kurang mendalam.
2. Komponen Utama Tes IQ Dewasa (Contoh: WAIS-IV)
Tes terbagi dalam 4 Indeks Utama, masing-masing terdiri dari subtes:
- Indeks Pemahaman Verbal (Verbal Comprehension):
Contoh subtes:- Kosakata: Mendefinisikan kata.
- Kemiripan: Menjelaskan persamaan dua benda/konsep.
- Informasi: Menjawab pertanyaan pengetahuan umum.
- Indeks Penalaran Persepsi (Perceptual Reasoning):
Contoh subtes:- Matriks: Menyelesaikan pola gambar.
- Puzzle Visual: Menyusun balok sesuai pola.
- Konsep Gambar: Mengidentifikasi hubungan gambar.
- Indeks Memori Kerja (Working Memory):
Contoh subtes:- Rentang Angka: Mengulang urutan angka (maju/mundur).
- Aritmatika: Menyelesaikan soal matematika verbal.
- Indeks Kecepatan Pemrosesan (Processing Speed):
Contoh subtes:- Pencarian Simbol: Mencocokkan simbol dengan cepat.
- Kode: Menyalin simbol berdasarkan kunci (speed test).
3. Prosedur Administrasi Standar
- Lingkungan: Ruang tenang, bebas gangguan.
- Waktu: 60–90 menit (tergantung kecepatan responden).
- Alat: Buku tes, stopwatch, balok, kartu gambar, lembar jawaban.
- Instruksi: Psikolog memberikan perintah sesuai manual standar untuk memastikan konsistensi.
4. Skoring dan Interpretasi
- Skor Mentah → Dikonversi ke Skor Skala (rata-rata 10, SD 3 per subtes).
- Skor Indeks (rata-rata 100, SD 15): Dihitung dari gabungan subtes terkait.
- Skor IQ Penuh (FSIQ): Rata-rata tertimbang semua indeks (rentang: 40–160).
- Profil Kognitif: Analisis kekuatan/kelemahan spesifik (misal: penalaran tinggi tapi memori kerja rendah).
5. Konseling Pasca-Tes
Psikolog menjelaskan hasil dalam konteks:
- Potensi kognitif.
- Rekomendasi (misal: strategi belajar, karir).
- Batasan tes (misal: tidak mengukur kreativitas/emosi).
⚠️ Catatan Penting:
- Bukan Diagnosis Tunggal: IQ hanya satu aspek kecerdasan. Faktor seperti motivasi, budaya, dan kondisi psikologis memengaruhi hasil.
- Hanya Psikolog Berlisensi yang boleh mengadministrasikan tes klinis seperti WAIS.
- Etika: Hasil bersifat rahasia dan harus diinterpretasikan dengan hati-hati untuk hindari stigmatisasi.

#testiq #testiqdewasa #psikologindonesia #psikologjakarta