
Tanda-Tanda Anak Takut Sekolah (Bukan Sekadar Malas):
- Gejala Fisik: Sakit perut/mual/pusing hanya di pagi hari (biasanya hilang setelah izin tidak sekolah).
- Perilaku Menghindar: Merengek berjam-jam, bersembunyi, atau kabur dari gerbang sekolah.
- Regresi: Mengompol/mengisap jempol padahal sudah berhenti.
- Gangguan Tidur: Mimpi buruk tentang sekolah, sulit bangun pagi.
- Perubahan Emosi: Mudah marah, sering menangis, atau menarik diri.
Cara Menangani Sesuai Penyebabnya
Penyebab | Strategi Psikologis |
---|---|
Separation anxiety | Latih “perpisaan bertahap” (teknik fading), berikan transitional object (foto/mainan). |
Bullying | Bangun komunikasi terbuka, dokumentasikan insiden, libatkan guru dan orang tua pelaku. |
Takut akademik | Turunkan ekspektasi, fokus pada usaha bukan nilai, minta guru beri tugas lebih sederhana. |
Sensory overload | Beri kacamata hitam/earplug, minta izin gunakan “pojok tenang” saat overwhelmed. |
Kesulitan sosialisasi | Ajarkan social scripts (contoh kalimat minta main), atur playdate dengan 1-2 teman. |
Kapan Perlu Konsultasi Profesional?
Segera cari bantuan psikolog anak jika:
- Anak mogok sekolah >1 minggu.
- Muncul gejala depresi (mengurung diri, bicara ingin mati).
- Penurunan berat badan drastis/gangguan makan.
- Ada riwayat kekerasan di sekolah.
Catatan Penting:
“Jangan pernah anggap remeh ketakutan anak. Apa yang terlihat ‘sepele’ bagi orang dewasa (misal: ejekan soal sepatu), bisa jadi luka emosional yang dalam bagi anak. Validasi perasaannya sebelum menawarkan solusi.”
Dengan pendekatan sabar dan konsisten, sebagian besar kasus takut sekolah bisa diatasi dalam 1-2 bulan. Kuncinya adalah kolaborasi antara anak, orang tua, guru, dan psikolog.

#maria #mariaulfah #takutsekolahdansolusi