
Anak takut sekolah (disebut school refusal atau school phobia) adalah masalah kompleks yang biasanya bukan disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan gabungan aspek psikologis, sosial, dan lingkungan. Berikut penyebab umum dari sudut pandang psikologi perkembangan:
1. Separation Anxiety (Kecemasan Berpisah)
- Akar masalah: Takut berpisah dari pengasuh utama (terutama anak usia TK-SD kelas awal).
- Tanda khas: Menangis histeris saat ibu/ayah pergi, khawatir terjadi bencana jika jauh dari orang tua.
- Pemicu: Pengasuhan yang overprotektif, pengalaman traumatis sebelumnya (misal: orang tua pernah sakit keras).
2. Pengalaman Negatif di Sekolah
- Bullying: Diintimidasi teman/dikucilkan.
- Guru yang Otoriter: Pernah dihukum/dipermalukan di depan kelas.
- Tuntutan Akademis: Takut gagal, tidak bisa mengekspektasi guru, atau tekanan berlebihan dari orang tua.
- Lingkungan Fisik: Toilet kotor, ruangan sumpek, atau kebisingan.
3. Masalah Sosialisasi
- Sulit Berteman: Anak pemalu atau kurang keterampilan sosial.
- Perasaan “Tidak Aman”: Merasa berbeda (misal: kemampuan bahasa/budaya/ekonomi).
- Konflik dengan Teman: Berebut mainan, tidak diundang bermain.
4. Kecemasan Performa
- Takut Tidak Sempurna: Anak perfeksionis yang panik jika membuat kesalahan.
- Takut Tampil: Presentasi, menyanyi, atau olahraga di depan orang banyak.
5. Faktor Psikologis Lain
- Gangguan Kecemasan Umum: Cenderung khawatir berlebihan pada banyak hal.
- Sensory Overload: Anak sensitif sensorik (suara berisik, bau kantin, lampu terang).
- Trauma: Pernah mengalami kecelakaan/cedera di sekolah.
6. Faktor Eksternal
- Problema Keluarga: Orang tua bertengkar, sakitnya anggota keluarga, atau punya adik baru.
- Perubahan Rutinitas: Pindah sekolah, ganti guru, atau naik kelas.


#anaktakut #takutsekolah #anaktakutsekolah